JAWA BARAT — Ahmad Syaikhu, Calon Gubernur Jawa Barat, mengunjungi sejumlah pabrik manufaktur di Cikarang dan industri tekstil di Purwakarta dalam upayanya memotivasi generasi muda untuk menekuni dunia wirausaha. Kunjungan ini sekaligus bertujuan mempersiapkan target penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya untuk periode 2024–2029.
Dalam kunjungannya, Syaikhu menyampaikan terima kasih kepada pihak industri yang telah membuka pintu bagi generasi muda untuk belajar langsung dari dunia manufaktur dan tekstil. “Saya bersyukur diberi kesempatan oleh pihak industri, bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk generasi muda Jawa Barat yang haus akan ilmu dan ingin membangun usaha mereka sendiri,” ujarnya, Kamis (31/10/2024).
Syaikhu menekankan pentingnya menumbuhkan pola pikir kewirausahaan di kalangan muda-mudi yang ingin terjun ke dunia industri. Kunjungan ini sekaligus membuka peluang bagi generasi muda untuk melihat langsung tantangan dan dinamika industri dari berbagai sektor.
Menurut Syaikhu, langkah Jawa Barat memasukkan produk-produk lokal dalam e-catalog adalah capaian penting yang tidak hanya memudahkan sektor swasta, tetapi juga instansi pemerintah untuk mengakses produk-produk lokal.
“Ini bukan hanya soal belajar dari kesuksesan. Proses membangun usaha adalah ujian terbesar, dan harus disadari sejak dini bahwa keberhasilan butuh dedikasi dan ketekunan,” tambahnya.
Syaikhu juga menegaskan bahwa pemerintah harus tetap memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan industri garmen, yang kerap kali terancam oleh produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri. Menurutnya, industri garmen harus dipertahankan, terutama dalam kondisi persaingan global yang ketat. Dukungan pemerintah daerah diperlukan untuk melindungi pelaku usaha lokal, terutama skala kecil dan menengah, dari serbuan produk asing.
Lebih lanjut, Syaikhu menyebutkan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, khususnya dalam industri tekstil dan garmen. “Kita tidak bisa melepas industri garmen begitu saja, terlebih karena produk luar negeri semakin menggerus pangsa pasar kita. Pemerintah perlu hadir melindungi sektor ini, sehingga industri fashion dan pakaian kita tetap mampu bertahan dan berkembang,” pungkasnya. (AKA)